Saturday, March 22, 2008

Oedipus vs Electra

Oedipus itu seorang raja dari kota Thebes di Yunani sana. Pernah ke Thebes? Sama kalau begitu. Sama-sama belum pernah ke sana. Tidak usah maksain lah jika nggak punya doku buat melancong ke kota itu. Saya juga sekedar nanya doang kok. Saya hanya ingin berbagi cerita tentang Oedipus, juga Electra. Anda akan ngerti, asal anda mau baca saja.

Saya masih ingat dulu pernah dapat tugas membuat ringkasan dari sebuah bacaan. Nama tugasnya adalah book report. Dan itu juga nama mata kuliahnya. Waktu itu, ada beberapa buku pilihan yang ditawarkan sebagai bahan bacaan yang kemudian harus diringkas dalam bentuk laporan. Salah satunya adalah Oedipus Rex, atau dikenal juga dengan nama Oedipus the King. Sebuah naskah drama yang ditulis oleh Sophocles dan dipentaskan pertama kali tahun 429 SM. Jadul banget ya? Hanya itu yang saya ingat. Mengenai isinya apa, jangan tanya. Saya harus baca lagi untuk bisa menjawab pertanyaan seperti itu. Maklum sudah puluhan tahun lalu. Itu tentang tugas yang dulu pernah saya buat yang ada kaitannya dengan nama Oedipus.

Kembali tentang Oedipus yang sebenarnya. Dia yang dalam mitologi Yunani ini merupakan seorang raja, memiliki keinginan yang tidak lumrah. Karena hasratnya yang tidak wajar, dia kemudian melakukan tindakan yang tercela. Apa itu? Oedipus diramalkan akan membunuh ayahnya sendiri agar bisa mengawini ibunya, sebab dia cinta mati dengan ibunya sendiri sehingga sampai tega berbuat seperti itu. Akibat perbuatannya ini lah yang membawa kehancuran bagi kota maupun keluarganya. Legenda ini sudah banyak dikisahkan dan memiliki banyak versi. Apa yang pernah anda baca atau dengar mungkin saja memiliki versi yang berbeda dengan kepunyaan saya.

Bangsa kita juga memiliki legenda yang mirip lakon raja Oedipus. Tahu Sangkuriang? Dia juga ingin memperistri ibunya sendiri, Dayang Sumbi. Bedanya, jika Oedipus tahu dari awal bahwa perempuan yang mau dikawin itu ibunya sendiri, Sangkuriang tidak. Karena sejak kecil Sangkuriang sudah dipisahkan dari ibunya, maka ketika dia dewasa kemudian jatuh cinta kepada seorang perempuan cantik, dia tidak tahu bahwa perempuan yang membuatnya falling in love itu ibunya sendiri. Begitu juga dengan perempuan itu. Dayang Sumbi awalnya tidak menyadari jika kekasihnya adalah anaknya.

Seru juga ya kisah cinta antara emak dan anak tersebut. Tapi amit-amit deh, jangan sampai kisah ini dialami siapapun. Semoga hanya sebatas dongeng. Bagi masyarakat Sunda, legenda ini demikian populer. Legenda ini masyhur karena terkait dengan cerita terbentuknya Gunung Tangkuban Perahu, Gunung Burangrang, Gunung Bukit Tunggul, dan Danau Bandung. Ingin tahu akhir kisah cinta Sangkuriang dan Dayang Sumbi? Beli dong bukunya!

Kemudian tentang Electra. Nama ini nggak ada urusannya dengan listrik. Barangkali anda pernah nonton film yang berjudul Elektra yang dibintangi Jennifer Garner produksi tahun 2005? Cerita tentang jagoan perempuan buta yang bernama Elektra. Nama Elektra bisa jadi diilhami oleh Electra yang pakai ‘c’. Mengenai isinya, juga nggak ada kaitannya blas (sama sekali) dengan kisah tentang Electra yang dari Yunani sana. Ngapain diceritakan kalau begitu?

Electra sendiri adalah nama putri dari raja Agamemnon dan permaisuri Clytemnestra dalam mitologi Yunani. Dalam kisahnya, Agamemnon dibunuh oleh cem-cemannya Clytemnestra yang bernama Aegisthus. Electra kemudian diungsikan oleh kakak laki-lakinya, Orestes. Setelah dewasa Electra menikah dengan anak raja Strophius yang bernama Pylades. Atas bantuan suaminya ini, Electra dan Orestes membalaskan kematian ayah tercintanya dengan membunuh Clytemnestra yang tidak lain adalah ibunya sendiri dan Aegisthus.

Oedipus (juga Sangkuriang) maupun Electra, masing-masing tidak ada hubungannya. Baik alur cerita maupun siapa yang menciptakannya. Namun dalam psikologi, antara Oedipus dan Electra kemudian memiliki hubungan. Setelah berhubungan bukan berarti terus kawin. Anda sih mikirnya kawin melulu. Mereka memiliki kaitan dalam hal penyimpangan perilaku. Jika dikatakan sebagai penyakit kejiwaan, bolehlah kalau anda menginginkan begitu.

Oedipus Complex pertama kali diperkenalkan oleh Sigmund Freud. Itu tuh psikoanalis kondang dari Austria. Oedipus dia ambil dari nama tokoh rekaan Sophocles yang saya ceritakan di atas. Oedipus Complex digunakan untuk menamai penyimpangan sebagaimana yang dilakukan Oedipus Rex. Jika anda lebih jatuh cinta kepada perempuan yang jauh lebih tua, seumuran emak anda, bisa jadi anda menderita Oedipus Complex. Bila anda punya kecenderungan seperti itu, nggak usah malu. Sebenarnya sih nggak papa juga kan? Asal anda mengawini janda, syukur-syukur jomblo, bukan istri orang. Jangan kemudian membunuh suaminya gara-garanya karena anda termimpi-mimpi ingin memiliki istrinya.

Sigmund Freud tidak mempunyai istilah khusus untuk wanita yang memiliki kelainan seperti Oedipus Complex. Dia hanya mengistilahkan dengan ‘perilaku Oedipus perempuan’ (feminine Oedipus attitude) untuk wanita yang lebih suka lawan jenis yang seumuran bapaknya. Oleh Carl Gustav Jung (ilmuwan psikologi dari Swiss) penyimpangan ini diberi label Electra Complex. Anda bisa tebak dari mana datangnya nama Electra. Istilah Electra Complex dikenal juga dengan nama Daddy Issues atau Bernfeld Factor.

Barangkali di lingkungan anda tinggal, anda menemukan pasangan yang jauh banget beda usianya. Anda tidak perlu heran lagi. Oedipus Complex-nya Sigmund dan Electra Complex-nya Carl bisa menjelaskan tentang pasangan-pasangan yang unik itu. Bisa jadi pasangan yang lebih muda merupakan penderita OC jika laki-laki atau EC bila perempuan. Namun perlu diingat juga, tidak otomatis semua orang muda yang mengawini kakek-kakek atau nenek-nenek menderita kelainan ini. Bisa saja mereka terpaksa menikah karena patuh kepada orang tua. Atau mungkin saja mau melakukan itu karena memang pada dasarnya mereka adalah co/ce matre. Orang yang mau dikawin itu tajir.

Omong-omong, saya ini bukan pakar psikologi lho. Jadi, jangan percaya begitu saja apa yang saya pokrolkan ini. Sebaiknya anda tanya kanan-kiri dan mengunjungi perpustakaan untuk mengklarifikasi apa yang saya tulis di sini. Mangga ti payun, ak, teh.

2 comments:

  1. Anonymous1:52 AM

    This is great info to know.

    ReplyDelete
  2. tidak disebutkan ya judul drama play yang menginspirasi electra complex?

    ReplyDelete