Bila saya menjuduli tulisan ini dengan unsur kebo, jangan stil yakin dulu kalau saya akan membicarakan binatang memamah biak ini. Kebo ini saya jadikan pilihan karena pada dasarnya ada kesamaan dengan manusia. Saya pikir kadang-kadang memang seperti itu. Jika anda merasa mirip kebo ya silakan. Bukan saya yang bilang begitu. Terus dibandingkan binatang, manusia kadang-kadang justru malah lebih binatang daripada binatang itu sendiri, harimau misalnya. Walaupun dia disebut binatang buas, anda pernah menemukan harimau membunuh anaknya sendiri, dengan alasan apapun? Jika beberapa waktu yang lalu ada ibu di Bekasi membunuh dua anak kandungnya atau pernah juga sebelum kejadian itu ada seorang ibu di Malang yang meracuni ketiga anaknya selain dirinya sendiri, masih berhakkah kita menyandang gelar manusia? Memang sudah pasti ibu-ibu pembunuh itu punya alasan, tetapi rasanya tidak bisa diterima akal sehat atas kelakuannya itu.
Kebo memang berbeda dengan manusia (ya iya lah, masak ya dong), tetapi naluri hewani yang dia miliki untuk menentukan koloninya tidak ubahnya seperti manusia. Anda tidak pernah kan menjumpai kebo kumpul dengan harimau? Mereka pasti ubyang-ubyungnya dengan kebo juga. Manusia juga seperti itu. Kita akan mencari teman bermain yang memiliki unsur kesamaan dengan kita. Tukang copet ngumpulnya juga dengan pencopet (anda copet?), remaja masjid bergaulnya dengan orang masjid (kalau yang ini kayaknya saya deh), orang o-on jalan bareng dengan orang bego (anda tersinggung?), si pinter ngegang dengan orang pinter juga (heran, kok bisa tahu ya kalau saya punya gang ini), dan banyak lagi. Dengan demikian komunikasi yang terjadi bisa berjalan dengan lancar dan baik.
Memang sebagai manusia yang dilengkapi dengan akal, kita bisa lebih fleksibel. Bila kebo tidak mungkin kumpul dengan harimau, seorang ustad mungkin saja berteman dengan garong bila dipikir perlu. Dengan memiliki bukan hanya otak (brain) tetapi juga akal pikiran (mind), kita bisa menimbang-nimbang dulu. Anehnya, meskipun sudah dilengkapi satu set otak dan akal pikiran, tetap saja manusia tidak bisa menggunakan otaknya untuk berpikir. Pernah dengar all people have brain but only few use their mind? Cocok kan? Seperti itulah kita ini kadang-kadang.
Kita kembali lagi bicara tentang kesamaan manusia dan binatang dalam mencari teman. Saya juga seperti itu dan saya yakin anda juga. Sudah jamak bila kita akan memilih-milih siapa yang harus dijadikan teman. Dan memang kita kadang harus menyesuaikan diri karena terpaksa, karena tidak ada pilihan lain. Contoh gampang saja misalnya dalam skala kecil, kita harus menyesuaikan diri berteman dengan orang lain dalam ruang kelas atau teman sekantor. Atau dalam ukuran yang lebih besar, anda harus hidup dalam masyarakat yang pasti lebih kompleks dan heterogen dibandingkan sekedar kelas atau kantor. Dan itulah kehebatan manusia dibandingkan kebo yang tidak mungkin bisa melakukan adaptasi berteman dengan harimau. Analogi yang ngawur dan tidak relevan ya (menurut anda)? Memang seperti itulah saya, kadang-kadang suka ngawur.
Kesamaan antar manusia yang menjadi landasan pertemanan kadang tidak ada sangkut-pautnya dengan umur. Yang saya maksudkan adalah, memang bila dilihat dari usia bisa jadi seperti orangtua dengan anak. Namun, karena ada benang merah yang menyatukan maka pertemanan itu bisa terjalin. Barangkali anda pernah nonton film Home Alone 2. di situ digambarkan persahabat yang njomplang dari segi usia antara Kevin (Macaulay Culkin) yang menjadi tokoh sentral dengan perempuan gelandangan tua yang suka memberi makan ratusan burung merpati liar. Kevin yang masih anak-anak bertemankan orang tua, dan mereka sama-sama senang (anda tahu kira-kira benang merahnya?). Itu ada dalam film memang, tapi terjadi juga di dunia nyata. Bisa jadi di lingkungan anda ada namun selama ini anda tidak memperhatikan.


Bila anda memilih-milih teman, berarti anda seperti kebo. Jangan tersinggung dulu. Maksudnya, seperti kebo yang mencari kebo lain. Jadi, kalau anda ketemu kebo di jalan dan kemudian anda ajak berteman, itu namanya kumpul kebo.
No comments:
Post a Comment