John ini orang top deh pokoknya. T-O-P-B-G-T gitu. Kenapa sampai sengetop itu. Ya sudah jelas lah. Karya fiksinya sudah diakui dunia, seperti East of Eden, Cannery Row, atau The Grapes of Wrath. Malahan gara-gara karyanya yang mendunia dan enak untuk dinikmati itu, tahun 1962 ia menerima penghargaan Nobel Kesusastraan. Makanya nggak heran, orang sekaliber dia ini jadi inspirasi dan referensi penulis sastra dunia termasuk penulis negeri ini.

Seperti itu lah John Steinbeck. Saya rasa penulis hebat lainnya pun sama. Kejadian sederhana dan sepele sehari-hari bisa menjadi kisah menarik di tangannya. Bisaaa aja mereka ini mengolah cerita enteng itu jadi berbobot. Barangkali ada sesuatu yang mereka miliki yang belum tentu semua orang punya. Yang pasti bukan bakat. Banyak teori yang bilang keahlian menulis itu pada dasarnya bukan ditentukan oleh bakat, tapi praktek berulang-ulang yang terus dilakukan. Dan itu benar, kalau anda percaya. Coba deh terus menulis, meskipun ada yang bilang anda tidak berbakat, tapi dengan kontinyu latihan pasti akan ada hasilnya.

Kembali lagi ke penulis Amerika, John Steinbeck. Karyanya yang sudah saya baca berjudul Of Mice and Men. Sebuah kisah yang menceritakan persahabatan dua orang pengelana yang sangat kontras. Perbedaan yang mencolok sekali. George yang digambarkan bertubuh pendek kecil memiliki nyali yang besar dan berotak encer. Sahabatnya, Lennie, yang seperti raksasa memiliki tenaga yang mematikan tetapi tidak begitu cerdas. Karena kedekatannya, mereka berdua akhirnya menjadi seperti saudara. Masing-masing saling melindungi. George yang mungil melindungi Lennie dengan kecerdasannya. Sebaliknya, Lennie yang bodoh menjaga sahabatnya dengan tenaga raksasanya. Menarik. Kehidupan yang dikisahkan dalam Of Mice and Men benar-benar memikat.
Buku ini juga memberikan contoh kesetian dalam persahabatan. Hal itu diperlihatkan ketika George berpesan kepada Lennie untuk bersembunyi di balik belukar dekat danau apabila terjadi sesuatu dengan sahabat raksasanya ini. Dan sebuah kejadian akhirnya memaksa Lennie untuk lari dan mengikuti perintah George untuk sembunyi dan menunggu sampai dijemput. Dia menjalankan perintah George tanpa ada keraguan. Lennie yakin sahabatnya pasti akan datang dan menjemputnya. Dan memang itulah yang dilakukan George. Yang menarik dari Of Mice and Men, akhir dari kisah ini benar-benar di luar dugaan. Saya pun sempat bertanya-tanya serta menebak ending dari cerita ini seperti apa dan, tebakan saya ternyata salah.
Ingin tahu akhir kisahnya seperti apa? Saya tidak akan memberi tahu. Jahat namanya jika saya katakan. Buku itu nanti jadinya sudah tidak akan menimbulkan penasaran lagi buat anda. Jumlah halaman Of Mice and Men yang hanya 204 dan berukuran kecil tentunya tidak terlalu tebal buat anda. Barangkali sehari pun terlalu banyak untuk menyelesaikannya. Buku ini diterjemahkan dan diterbitkan di Indonesia pada Mei 2006 meskipun karya aslinya yang bahasa Inggris sudah muncul di tahun 1937. Walaupun berusia tujuh puluh tahun, kisahnya masih tetap relevan untuk saat sekarang.
Saya tidak bermaksud mempromosikan John Steinbeck. Dengan menceritakannya, memang, sadar maupun tidak, saya telah mempromosikannya. Tapi no problemo kan? So what gitu lho.
No comments:
Post a Comment