Monday, August 27, 2007

Sumber Belajar

Kadang-kadang repot juga ngadepin orang iri. Seperti kena duri. Didiemin nyakitin, diurusin ngrepotin. Jadi serba salah. Sering malahan seolah-olah kitalah yang memang salah.

Kalau ada yang bilang sirik tanda tak mampu, saya setuju 100%. Buat sebagian orang, ketidakbisaan yang dimiliki ditutupi dengan menyalahkan orang lain. Karena tidak bisa melakukan sebagaimana yang dikerjakan orang lain, dia protes seharusnya orang lain tidak boleh seperti itu. Lucu ya? Nggak! Aneh.

Yang lebih repot lagi kalo orang yang iri ini jago memutar balikkan fakta. Masih mending kalo memutar balikkan telor, biar gak gosong. Hla ini? Yang benar jadi kelihatan salah, yang salah dianggap benar. Dunia bisa kebalik-balik. Kenapa dia bisa seperti itu? Karena memiliki kecerdasan linguistik yang menjadi salah satu modal yang dimiliki orang-orang ini selain badannya yang bau (apa hubungannya?). Dengan fasihnya dia utarakan argumen-argumen yang ‘bull shit’ alias tk. Tau tk? Bukan, bukan taman kanak-kanak. Tk ya terjemahannya bull shit itu. Benar-benar pokrol.

Juga akan menjadi tambah berbahaya kalo pengiri (saya sebut gitu aja ya) ini kongkalikong alias kolusi dengan orang yang punya kekuasaan. Lebih-lebih yang punya kuasa ini orangnya bego. Maka, akan berkibarlah dia (bendera kale). Orang kuat aja bisa dilibas, apalagi yang lemah. Udah lemah, krempeng lagi (maksudnya?). Dunia persilatan bisa ancur. Para pengiri akan semakin merajalela kaya wabah kurap. Bagi orang-orang waras, yang bukan pengiri maksudnya, musti waspada. Tidak boleh lengah. Anggap saja para pengiri ini kecoa yang memang diberi kehidupan dan hidup di antara kita. Kelihatannya saja mengkilat tapi sebenarnya mainnya di tempat-tempat yang kotor menjijikkan. Tentu saja berbagai kuman penyakit sudah pasti dia bawa kemana-mana.

Pengiri ini memang menjengkelkan dan merugikan orang lain. Namun, di satu sisi, kita juga selayaknya mengucapkan terima kasih kepadanya. Dia yang sudah mau menjadi pengiri telah memberi pelajaran kepada kita. Pelajaran untuk tidak menjadi seperti dia. Coba bayangin kalo tidak ada dia. Kita jadi tidak punya contoh orang yang berperilaku negatif.

Kalau ente ketemu pengiri, atau ada pengiri di dekat ente, doain aja mudah-mudahan dia diterima disisiNya. Nantinya.

Tulisan ini saya dedikasikan kepada para pengiri yang hidup di dunia ini. IDUP PENGIRI!

1 comment:

  1. Anonymous11:12 AM

    ada apa nich p'...tumben bahasannya sedikit nyelekit.. tapi emang bener tuh.. yah paling ndak setelah membaca ini saya tahu bahwa hidup terlalu singkat untuk memikirkan seorang pengiri...hehehehehe.....:-)

    ReplyDelete