Anda yang belum tahu, hari ini saya ulang tahun. Terima kasih, terima kasih, terima kasih, atas ucapannya. Bukannya saya tidak menghargai perhatian anda, tapi bagi saya hari ini tidak ada bedanya dengan hari-hari yang lain. Yang agak berbeda, saat ini merupakan tanggal dan bulan yang sama dengan tanggal dan bulan ketika saya dilahirkan dulu. Berapa usia saya sekarang? Itu juga tidak penting buat saya. Jika anda ngeyel pengen tahu, itu aneh. Saya yang punya umur saja tidak peduli, kok anda mau-maunya ngotot seperti itu.
Anda sendiri menganggap penting nggak dengan ulang tahun anda? Bila anda sangat bangga dengan ulang tahun kelahiran anda sehingga sampai bersedia mengeluarkan uang banyak untuk mengadakan pesta, saya maklum. Jika anda sama seperti saya, menganggap biasa-biasa saja, saya juga tidak otomatis memuji anda. Sikap apapun yang anda ambil, semua terserah anda. Bukannya saya pelit bila tidak merayakan hari ulang tahun. Tanpa hari ulang tahunpun buat saya tidak ada masalah bila harus mengeluarkan uang banyak untuk mentraktir anda semua. Saya ini kan orangnya suka mentraktir orang. Cuma yang saya khawatirkan, anda siap nggak saya traktir?
Bicara tentang hari ulang tahun, kadang-kadang saya suka nggak enak dengan teman. Mereka, teman saya, adalah orang-orang baik. Begitu perhatiannya mereka bila ada salah satu yang berulang tahun. Tidak lupa, ucapan selamat disertai jabat tangan atau sun pipi kiri kanan bagi sesama perempuan selalu dilakukan. Saya sendiri bukannya tidak senang bila mendapat ucapan semacam itu. Yang membuat saya tidak enak, kok rasanya antusiasme saya tidak seheboh mereka. Padahal kan saya yang merayakan? Entahlah. Mudah-mudahan sikap saya ini tidak menyakiti hati orang lain. Barangkali lewat tulisan ini anda bisa memahami saya, sekaligus dengan tulisan ini saya minta maaf bila respon saya tidak sesemangat anda.
Oke deh, saya tidak berpanjang kata. Pertama, mungkin anda akan menjadi bosan, kedua, karena kepala saya sedang pusing. Dan penyebab kedua itulah yang paling utama menyebabkan saya menghentikan tulisan ini. Terus terang penyebab pertama sebenarnya hanya basa-basi saja. Anda mau bosan kek, mau seneng, buat saya nggak ngaruh. Bila saya ingin menulis banyak-banyak, ya saya akan menulis banyak. Peduli amat apa kata orang. Lebay lah, wordy lah, berlebih-lebihan, apapun, akan saya anggap angin lalu.
Jadi, sekali lagi, terima kasih atas atensinya. Untuk yang kedua kalinya, saya mohon maaf bila saya tidak terlihat seantusias yang anda harapkan. Pusing di kepala ini lah yang menjadi biang keroknya. Gara-gara tidur gak teratur semalam, akibatnya hari ini kepala empot-empotan. Oh ya, nggak usah repot-repot memberi kado saya. Bila anda tetap bermaksud memberi kado, silakan, saya akan terima dengan senang hati. Jangan! Jangan memberi Blackberry. Saya nggak butuh gadget itu. Cukup strawberry saja. Sip kan?
ah ci bapa mah,,,,pantesan tadi pas saya ngucapin teh responnya biasa aja..tapi tak apalah..yang penting kewajiban saya sudah terjalankan..hihihi
ReplyDeleteoya,,saya siap qo ditraktir,,hihihi
sebetulnya ceh ga usah repot-repot,tapi berhubung bapak nawarin tadi ditulisannya,,jadi saya berantusias untuk mengikuti acara traktirannya bapak hihihi...
bener juga sech pak...
ReplyDeletekenapa orang harus repot ngurusin ultah orang laen sementara orang yang kita urusin itu aja cuek...
tapi jadi tau kapan bapak lahir...
tapi biar telat
birthday ya pak...
ini bukan berarti saya repot-repot loh pak...
cuma sekedar ngasih ucapan aja...
memang berbeda-beda sih setiap orang....ada yang bangga kalo ada yang ngucapin....ada juga yang acuh kalo di ucapin :)
ReplyDelete