Wednesday, August 16, 2006

Ketawa Bikin Sehat

Hari ini saya banyak ketawa. Drama yang dibawakan oleh para mahasiswa BEC angkatan 9 cukup lucu. Menarik. Bahasa yang digunakan bahasa Inggris. Tapi gampang dimengerti. Meskipun ada kesalahan pronunciation atau grammar, masih dianggap wajar. Mereka pentas dalam acara MOM – masa orientasi mahasiswa – untuk angkatan 10. Jangan bandingkan dengan drama yang dimainkan para profesional. Ceritanya sederhana. Kreatif. Mereka mengembangkan sebuah kisah yang sering diceritakan. Dengan dikembangkan sesuai ide kreatif masing-masing, yang simple jadi menarik. Sebuah sayembara atau kompetisi yang diadakan sebuah kerajaan untuk mencari jodoh buat putri kerajaan sudah sering kita dengar. Tetapi bila pesertanya adalah drakula, james bond, david coopperfield, si buta dari gua hantu, superman, si pitung, dan bruce lee, itu yang menarik. Para tokoh superhero, baik lokal maupun impor, saling ketemu. Mereka saling bersaing memperebutkan posisi sebagai mantu raja. Bisa anda bayangkan kekonyolan yang terjadi. Sebuah hiburan yang ringan tapi mengesankan.

Selingan-selingan ringan seperti itulah yang kita perlukan dalam hidup ini. Beban hidup yang berat bisa jadi enteng. Menghadapi persoalan juga sebaiknya dilakukan dengan santai. Buatlah hal rumit menjadi sederhana tanpa memberi kesan mengentengkan permasalahan. Ada akronim menarik tentang penyederhaan ini. KIS – keep it simple. Bila perlu, tambahin satu S lagi kalau anda lagi mpet, yang kepanjangannya adalah stupid. Boleh. Boleh saja ditambahin satu S lagi asal anda hanya bermaksud bercanda. Agar apa yang ingin anda sampaikan tentang kesederhanaan dapat lebih tertancap lama.

Memang kita ini kadang bersikap, berfikir, dan bertindak aneh. Apa yang sebenarnya sederhana dibuat rumit. Contoh gampang saja yang bisa kita lihat di birokrasi. Kenapa harus melewati beberapa meja bila sebenarnya cukup satu. Memang alasan yang diberikan dibuat masuk akal. Karena peruntukannnya lain-lain, katanya. Apa memang benar seperti itu? Atau sebenarnya hanya sekedar agar pembagian uang upeti bisa merata? Saya kok lebih bisa menerima kalau alasan yang kedua itu yang terjadi. Bukannya menyamaratakan semua birokrasi pemerintahan seperti itu, tapi melihat banyaknya kejadian yang ada di berbagai kantor pemerintah, kok akhirnya jadi kena semua. Ibarat akibat nila setitik rusak susu sebelanga. Memang ada orang-orang baik di dalam pemerintahan. Namun apabila kebobrokan masih sering ditemukan, sulit sekali untuk menghilangkan citra negatif itu. Saya tidak mengada-ada. Saya pernah mengalaminya. Dengan kepolisian. Saat mengurus SIM maupun saat saya ditilang karena lalai membawa SIM. Tidak perlu saya ceritakan banyak-banyak disini. Cukup hanya saya sampaikan bahwa saya pernah mengalaminya sehingga bisa ngomong tentang kebobrokan di atas. Sakit hati dan prihatin bila harus menceritakan kembali kebusukan bangsa sendiri.

Kenapa jadi ngomongin yang berat-berat ya. Padahal saya hanya ingin mengatakan hari ini saya banyak ketawa dan gembira. Kesedihan saya karena tidak lama lagi harus berpisah dengan mahasiswa angkatan 9 sedikit terobati saat mulai terlibat dengan kegiatan MOM angkatan 10. Jadi lupa saat melihat drama dagelan. Benar kalau dikatakan bahwa gembira bikin awet muda. Ketawa itu lebih sehat dari pada murung. Dengan ketawa, lebih banyak syaraf yang digerakkan dibandingkan bila bersedih. Oleh karena itu, tertawalah. Bergembiralah. Sekalipun harus mentertawakan kesialan yang menimpa diri sendiri.

No comments:

Post a Comment